Langsung ke konten utama

Postingan

Baca Sekarang

"Jejal Klise" oleh Zazkia Zahra (dari Antologi Cerpen "Etherea Luciditas" karya kelas XI MIPA 2)

  Bertepatan dengan pasak arloji yang berganti menit, lisanku kembali bersuara, “namaku Jingga.” Hening, tetapi sangat berisik. “ Lihat! Pangeran kesiangan baru terbangun dari koma!" “Hahaha! Orang aneh!” Semakin hening, sekaligus semakin berisik. “Pede sekali dia bergurau di depan sana!” Ketika segenap penghuni ruangan tergelak usai aku memperkenalkan diri untuk pertama kalinya, satu-satunya orang di pojok kelas pagi itu hanya bergeming dengan sebatang bolpoin mengetuk mejanya tiada henti. Namanya Kala, murid pemurung yang nantinya menjadi sahabat karibku. “ Boleh aku duduk di sini? ” Pertanyaan diriku versi usia sembilan tahun itu sempat aku lontarkan delapan tahun lalu saat aku pindah ke sekolah dasar di luar kota. Kata Mama, sekolah dasar yang kudatangi hari itu akan menjadi sekolah dasar paling menyenangkan dibandingkan sekolah-sekolah yang pernah aku datangi sebelumnya. Masih membekas di ingatanku hari ini tentang kebohongan Mama yang bilang aku punya banyak ...

Postingan Terbaru

Narasi 4 - Kita Sedang Menata Sapa, Untuk Jiwa Yang Saling Lupa

Quotes 2 - Pendapat Sang Pujangga Mengenai Akhir Kisah

Puisi 1 - Padma Harmoni Rupangsa

Cerpen 2 - Seliri Tukas Menyita 'Tuk Bersuara

Narasi 3 - Di Tepi Melankoli

Narasi 2 - Relai Potret Kuno