Narasi 1 - Manuskrip Tentang Kepergiannya

Bersamaan dengan temaram yang rengkah, kamu bahkan enggan 'tuk sekadar berlabuh dalam mimpiku. Aku sudah terlalu meragukan hal yang telah hidup sangat lama, Kar. Meragukan hal yang sepertinya tidak lagi kamu pertimbangkan sekarang. Perihal kenyataan kalau aku tidak bisa lagi bertukar cerita dan melangkah beriringan dalam kalimatmu, itu terasa amat traumatis bagiku. 

Aku paham betul, jika kamu mengetahuinya melalui bunyi lonceng korelasi di teras rumahmu, kalbu itu hanya mencerapnya ringkas sembari bergidik ngeri. Ini penyesalan terbesarku akan eksistensi peranan yang kamu mainkan sebagai figuran, karena finalnya kamulah yang menjadi sutradaranya. Dan ketika yang awalnya aku adalah narator dalam kisah ini, namun tanpa aba-aba beralih menjadi antagonis yang mencekammu di akhir kisah. 

Bagaimana aku bisa memperbaiki naskahnya? Pujangga yang kerap kita bincangkan itu telah berkalang tanah. 

Puspas. 

Retak.   

Kurasa, tidak ada satupun yang mampu me-reka ulang wacana menawan itu. Makanya kita tidak pernah bertemu lagi sampai hari ini. 

Oh, ya. Aku lupa membaca kelanjutan pesanmu waktu itu, pikiranku terlalu kalut kala merenungi realita bahwa kedepannya aku harus menyelesaikan hari-hariku di tempat yang semestinya kau datangi setiap hari. Kamu pernah berjanji akan datang ke tempatku. Dan aku juga pernah berjanji akan datang ke tempatmu. Akan tetapi, sekarang terungkap siapa penjahatnya. Kita sama-sama mengingkari janji itu. Kini, kamu selalu datang ke tempat yang semestinya aku singgahi.  

Ingat dengan surat yang kamu tulis untukku sekitar tiga ratus dua belas hari lalu? Jika lupa, aku masih menyimpannya. Aku juga masih suka membaca ulang surat ringkas itu. Konyol rasanya kalau orang sepertiku bisa bodoh karena hal kecil ini. Tapi tidak apa, pembuat masalah seperti aku memang harus menanggung perbuatannya. 

Kuharap, kamu selalu merasa aman di sana. Berbahagialah.

Dan semoga, derai keharmonisan simfoni senantiasa mengawanimu, Kar.

Terima kasih, dan maaf.    

 Dari temanmu, Sera. Untuk Karsa.